Senin, 17 Maret 2014

Legenda Kisah Ikan Duyung

Legenda Kisah Ikan Duyung

Narasi misteri senantiasa menyebabkan penasaran. Terlebih, narasi yang di dukung oleh keyakinan serta benda-benda yang mengaitkan dengan narasi misteri itu. Misalnya, seperti legenda ikan duyung Dari kanak-kanak, kita telah mengetahui sosok wanita ikan dari buku dongeng karangan H. C Anderson.

Berwajah cantik, imut, berbudi pekerti mulia, serta adalah putri dari raja penguasa laut. Fisiknya 1/2 manusia 1/2 hewan. Dimulai dari sisi pinggang sampai atas seperti seperti manusia, sedang mulai sisi pinggang ke bawah berupa ekor ikan. Narasi fisik makhluk misterius ini telah ada dari beberapa ribu th. lampau.

Sangat banyak versus narasi wanita 1/2 ikan 1/2 manusia. Pada mitologi Yunani, kisahnya terkesan negatif. Ia sukai menggoda awak kapal yang tengah berlayar di lautan terlepas. Godaan badan serta nada nyanyiannya yang merdu dapat bikin awak kapal terlena hingga arah kapal menghantam batu karang serta terbenam atau jadi batu.

Tiap-tiap dewa dewi, tokoh raja, atau pejuang dalam mitologi Yunani senantiasa sempat bersua dengan makhluk separuh hewan ini. Sebut saja cerita Odyssey serta Alexander Agung.

Pada mitologi Yunani, penggambaran wanita separuh ikan ini bernama Siren. Serta, Siren itu sendiri masuk grup golongan Naiad (makhluk yang hidup di lautan). Mereka hidup diantara batu-batu karang serta tebing-tebing curam. Kesenangan mereka memainkan alat musik harpa serta bernyanyi.

Lagu yang dinyanyikan jadi menyanyat hati. Nyanyian tersebut yang bikin beberapa pelaut tergoda serta terbuai hingga bikin kapalnya menabrak batuan karang
Dalam cerita satu pelayaran, Odyssey mesti melalui batu karang yang ditempati oleh Siren. Ia memerintahkan pada anak buahnya untuk menyumbat lubang telinga mereka dengan lilin. Hal semacam ini dikerjakan supaya mereka tak mendengar nyanyian beberapa Siren.

Odyssey sendiri menyuruh anak buahnya untuk mengikatnya di tiang. Ia sendiri membiarkan telinganya terbuka lantaran mau tahu nyanyian Siren. Ketika mereka melewati batuan karang tempat Siren ada, Odyssey mau melepas sendiri ikatannya.

Juga, ia menyuruh anak buahnya. Walau demikian, tidak satu juga anak buahnya yang menurutinya. Sesudah kapal jauh dari batuan karang, Odyssey terlihat tenang kembali hingga anak buahnya melepas ikatannya. Legenda ikan duyung pada mitologi Yunani ini terlihat bertindak untuk pihak antagonis.

Sekian juga, narasi Alexander Agung yang bersumber dari negara dewa dewi itu. Kemasyhuran sang penakluk dunia ini disisipi dengan makhluk separuh ikan ini. Putri duyung yaitu jelmaan dari Thessalonike (adik Alexander Agung). Thessalonike beralih jadi ikan duyung sesudah ia sendiri alami kematian.

Ia bakal senantiasa ajukan pertanyaan pada beberapa pelaut yang ditemuinya dengan bertanya bagaimana berita kakaknya. Si pelaut mesti menjawab kakakmu tetap hidup serta ia tetap berkuasa. Bila tak dijawab seperti ini, ia bakal beralih jadi makhluk yang menyeramkan serta sakti. Pandangan matanya dapat merubah seluruhnya benda yang ada di depan matanya jadi batu. Pesan dari cerita ini terlihat tampak ada propaganda politik.

Mitologi Yunani perihal putri duyung bisa jadi menyeramkan. Namun tak dengan cerita gubahannya yang diangkat ke layar-lebar. Kisahnya jadi jadi romantis serta mengharu biru. Lihat saja cerita filmnya yang berjudul S plash Putri duyung yang bernama Madison jatuh cinta pada kelompok manusia. Kakinya yang berupa ekor ikan dapat beralih jadi sepasang kaki seperti manusia normal ketika di daratan.

Sayangnya, setiap saat ia menyentuh air, sepasang kakinya juga saat itu juga beralih wujud jadi ekor ikan. Konflik cinta dari dua makhluk yang berbedaa type inilah yang bikin beberapa pemirsa terhanyut dengan perjuangan cinta putri duyung.

Versus film diatas untuk kelompok orang dewasa. Untuk kelompok anak-anak, film yang berjudul The Little Mermaid yang di produksi oleh Walt Disney terkesan riang senang, ceria, penuh harapan, serta semangat meraih harapan. Tema pokoknya, putri duyung mempunyai harapan supaya ia di beri sepasang kaki.

Film ini berhasil di market hingga Walt Disney bikin sekuelnya. Legenda ikan duyung yang di buat film ini mengambil cerita dari buku H. C. Anderson.  Dalam hal atribut kenegaraan, kita sendiri bangga dengan simbol negara Garuda. Amerika Serikat juga bangga dengan lambangnya Elang Botak.

Kanada jadi bangga dengan simbol negaranya Daun Maple warna merah. Putri duyung juga digunakan untuk simbol negara Polandia. Sudut-sudut Kota Warsawa dihiasi oleh patung manusia separuh ikan ini.

Bukan sekedar untuk simbol negara, ikan duyung juga ada dalam dunia usaha. Tengok saja simbol suatu perusahaan kopi yang telah mempunyai beberapa ratus jaringan didunia ini, Starbucks Corporation. Perusahaan kedai kopi ini menggunakan logo putri duyung berbuntut ganda.

Awal mulanya, gambar logo tampak serupa melusine yang bertekstur visual kasar, ‘Wanita bertelanjang dada serta menunjukkan ke-2 ekornya’. Logo perusahaan ini alami perubahaan sekian kali. Sampai yang paling akhir kalinya, lantaran maksud pemasaran internasional, menunjukkan gambar wanita seperti pada logo pertama Starbucks yang dimodifikasi supaya terlihat lebih simpel.

Legenda ikan duyung tidak sempat habis dieksploitasi. Media internet jadi fasilitas ampuh untuk mempopulerkannya. Pasti tetap hangat dalam ingatan kita berita penemuan ikan duyung di perairan pantai Bahang, Malaysia. Geger berita itu sudah menyebar luas didunia maya.

Meskipun pemakai internet tahu, berita itu hanya hoax, namun mereka cukup nikmati kehebohan ini, hitung-hitung bikin rileks kepala diantara aktivitas bekerja. Gambar photo yang tampak seperti putri duyung itu sesungguhnya hasil karya seseorang seniman pahat, yakni Juan Cabana.

Ia mengunggah ke website lelang ebay dengan menggunakan nama S eamystery
Karya seni itu sukses terjual US 1. 550. Hal yang menarik dari langkah pemasarannya yaitu ia memasukkan narasi fiksi bahwasanya ada makhluk aneh yang terdampar di pantai serta seorang menemukannya tetap dalam situasi utuh. Narasi itu lolos di website lelang serta menyebar luas di internet. Sebagian pemakai internet berikan penambahan info sesuai sama dengan interpretasi serta maksud mereka sendiri.

Beberapa golongan ilmuwan pengagum misteri turut menyemarakkan tabir legenda ikan duyung dari pojok pandang keilmiahan. Eksplorasi di beberapa jenis perairan dikerjakannya untuk mencari jawaban ada makhluk misterius itu. Dengan cara ilmiah serta dibantu peralatan canggihnya mereka memetakan perairan dalam lautan.
Mereka mengharapkan memperoleh panduan bukti yang dapat mensupport hipotesis serta teori-teorinya. Seperti, bukti-bukti potongan organ hewan atau info masyarakat lokal yang sempat lihat penampakan-penampakan aneh di lautan serta perairan pantai.

Tetapi yang pasti, hingga kini ini, ikan duyung yang disebut oleh beberapa ilmuwan biologi yaitu masuk pada klasifikasi hewan dari kelas mamalia. Lebih khusus lagi dari grup sapi laut serta dugong. Hewan ini adalah hewan memamah biak. Hewan ini banyak didapati di lokasi Padang Lamun.

Dugong adalah hewan yang benar-benar pemalu. Sedikit ada hadirnya hewan lain, ia bakal selekasnya beringsut serta pergi. Penampilannya, tidak secantik seperti yang dipikirkan dalam film produksi Walt Disney. Ia juga tidak seseram seperti yang dipikirkan pada cerita mitologi Yunani.

Mukanya tampak lucu, berbadan gemuk bersilinder, serta berenang lewat cara meliuk-liuk bak tengah menari. Ia suka pada perairan pantai yang bersih serta belum tercemar hingga ia dapat disebutkan untuk indikator ekosistem perairan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar